2 tahun lebih dari postingan terakhir hahaha.
Cukup lama juga bagi seorang afina untuk bisa berubah dalam 2 tahun terakhir, dan cukup lama juga bagi seorang blogger abal-abal untuk mengingat bahwa dia pernah jadi penulis di blog. :D
well, Anggap saj aini momen mengenang, tentang seperti apa dulu seorang afina. dan membandingkan, apa saja yang berubah dari seroang afina.
First...
Aku sudah wisuda
Then...
Tidak ada yang berubah.
Last...
Let me take my time to get along with my old post, with my old mind, my everything in past in this blog.
The very last...
I'll close it soon X)
afina'abdillah
just because writing what interesting
RSS Subscribe
My Pharm My Star
MEMANG TAK MUNGKIN MENJULANG DI SATU TAPAK, BAHKAN TIDAK PADA SEJARAK LANGKAH, PUNCAK ADALAH DERETAN JEJAK DARI BAWAH... SEMANGAT!!!
IsMy...
Afina Fa'Ni Abdillah. B mine. Me Time. Simple minded. Fanatik 2011. Dhuro...
Rabu, 18 Mei 2016
Senin, 03 Maret 2014
Mana Yang Lebih Kamu Kenal ?!
Bismillaah,
alhamdulillah hari ini hari pertama kuliah semester 6, mata kuliah pertama hari
ini kebagian fitofarmaka, apa itu fitofarmasi? Kayaknya saya juga gak fasih
kalo suruh njelasin apa itu fitofarmasi, tadi aja udah kena semprot gegara
bikin istilah dan definisi baru, ha-ha. Intinya hikmah dari mata kuliah
sekaligus wahana spot jantung tadi dan sebenarnya juga inti dari pesan seluruh
dosen ku adalah keabsahan ilmu yang kita miliki, dari mana kita mendapatkan
ilmu itu, apa yang manfaat ilmu kita dan bagaimana kita mengaplikasikan seluruh
ilmu yang kita miliki menjadi kesatuan yang bermanfaat utnuk menjalankan
profesi seorang apoteker . Dari situ, pribadi termotivasi untuk benar-benar memahami
setiap seluk beluk yang harus saya kuasai dalam bidang kefarmasian.
Lalu,
juga terbersit dalam benak, untuk menjalankan pekerjaan menjadi apoteker yang
baik, untuk tidak membuat jengkel dosen gegara kita gak siap praktikum, selama
ini pribadi merasa begitu getolnya (untuk ukuran pribadi penulis :D) dalam mempersiapkan
diri dengan belajar, baca banyak referensi, dan mengerjakan tugas dengan rapi
dan cekatan. Ini termasuk urusan dunia, yang efeknya mungkin hanya di transkrip
nilai dan masa depan pekerjaan. Alhamdulillah, setelah diberi sengatan tajam
dari pengenalan fitofarmasi tadi yang tersengat juga sampai urusan ibadah yang
efeknya jauh menyangkut kehidupan pribadi setelah ini yang lamanya tak
sebanding dengan lama kerja kita sebagai apoteker, atau 8 semester kuliah,
hehe.
Betapa
sering atau selalu diri ini lalai dalam mempersiapkan ibadah kita di hadapan
Allah, kadang pribadi sangat hafal bagaimana proses pembuatan tablet yang
benar, metode apa yang harus digunakan untuk bahan obat yang berbeda sifat
fisiko kimianya, lalu apa saja yang dapat meningkatkan kekerasan dan kompaktibilitas
obat, tapi apakah pribadi benar benar paham bagaimana tata cara rosululloh
sholat dalam setiap harinya, dalam setiap rokaatnya, kapan kita boleh menjamak
sholat, dalam kondisi seperti apa qashar dijadikan sebagai keringanan, dan dzikir
apa saja yang rosululloh baca saat setelah sholat fardhu, setelah sholat
tahajjud, sudah berapa banyak bacaan yang kita hafal dari banyak bacaan yang
rosululloh ajarkan? Apakah benar kita dapat menghafalnya sefasih dan secermat
kita menghafal cara pencampuran bahan obat atau sepaham kita memilih sediaan
yang tepat untuk bahan obat yang mudah terdegradasi? Yang mana yang lebih kita
hafal? Yang mana yang lebih kita pahami? Yang mana yang lebih kita kenal? Agama
kita atau dunia yang sebentar saja?
Kadang
tak jarang terdengar dekat telinga dari teman teman tersayang, atau juga pernah
dilakukan oleh pribadi jika ditanya atau di protes mengenai ketidak tahuan kita
mngenai hukum agama yang wajib kita ketahui, serta merta berkata “ah maklum lah
orang awam, aku kan bukan orang alim, bukan anggota SKI” tanpa setelahnya
berusaha untuk mencari tahu dan memperbaiki kesalahan kita. Pribadi tidak akan
membahas tentang syari’at yang terlalu rumit seperti ilmu faraid (waris) atau
fiqih ini dan itu, mari koreksi pribadi, tentang sholat yang merupakan tiang
agama, yang merupakan amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat, yang
merupakan ibadah yang dapat mencegah dari perbuatan munkar, adakah diri ini
benar-benar telah menguasai setiap hokum gerakannya, apa saja sunnah-sunnah di
dalamnya, apa saja yang menjadi syarat sah nya, apa saja rukunnya, apa saja
yang membatalkannya? Sudahkan kita tahu??? Paling tidak, bisakah kita
menyebutkan satu atau dua saja referensi rujukan mengenai fiqih ibadah sholat
dari ulama???
Pribadi,
tidak alasan atau udzur apapun yang dapat kita hadapkan pada Allah untuk ilmu
agama yang mendukung sempurnanya ibadah wajib kita. Jika ada yang berkata,
kebaikan itu tak hanya sholat, islam itu luas, Allah juga menilai setiap
kebaikan yang kita lakukan pada sesama dan pada alam, tapi tidakkah akal kita
yang selama ini terlalu sering kita banggakan merasa heran sendiri, apakah
tidak mengherankan kita dapat ikhlas membantu sesama, dapat mengerti setiap
cabang islam yang luas dan mencakup seluruh gerak gerik kita, jika untuk
berakhlak baik di hadapan Allah saja kita tidak tahu, untuk memahami setiap
nama-nama indah-Nya saja kita tidak sempat, untuk mengenal kasih sayang-Nya
dan mengenal Murka-Nya saja kita tidak
tahu, bunga tak pernah tumbuh dengan sendirinya, tanpa akar yang tersirami
dengan baik.
Belum
lagi waktu kita banyak kita habiskan untuk melakukan kegiatan di luar kuliah
seperti mengikiuti organisasi, organisasi pada dasarnya tidak dilarang di dalam
islam, selama di dalam organisasi tersebut tidak ada perbuatan yang menyimpang
dari aturan agama dan bermanfaat bagi dunia kita lebih-lebih bagi akhirat kita,
namun tak banyak dari kalangan mahasiswa yang sedang senang-senangnya mengikuti
organisasi, mereka paham betul apa visi misi organisasinya, siapa pendirinya,
program kerja apa saja yang akan dilakukan, bahkan menghafal mars nya, dan
memajang benderanya di setiap jengkal kehidupannya, apakah itu kita lakukan
pada bendera islam? Apakah itu kita terapkan pada apa yang yang harus kita tahu
mengenai apa saja landasan dalam beragama? Siapa saja yang patut kita ambil
ucapannya dalam agama? Ayat-ayat apa saja yang bisa kita hafal dari Firman-Nya?
Lebih jauh mana pemahaman kita dalam hal bagaimana rosulolloh dan para
sahabatnya beragama dengan bagaimana program kerja organisasi kita sesuai
dengan visi misinya? Yang mana yang lebih kita tata rapi, sholat lima waktu
kita, jadwal membaca Al-Qur’an kita, atau jadwal rapat kegiatan organisasi?
Belum lagi jika dalam kegiatan organisasi tersebut kita telah melakukan penyimpangan
terhadap agama, atau bahkan telah melakukan kebohongan besar dalam beragama,
dimana islam di hati kita? Dimana Allah dan rosul-Nya dalam pertimbangan kita?
Jika
sudah ditanya kecenderungan yang pribadi
lakukan dalam kehidupan, apakah pada dunia ataukah pada penyerahan diri
terhadap Rabb kita, sangat bohong jika pribadi tidak mengakui bahwa semboyan
“dalam hidup itu kita harus imbang antara beribadah dan bekerja” tidak pernah
berlaku dalam keseharian pribadi manusia.
Karena tampak dengan mata dan akal kita jika kita mau merenunginya,
manusia telah menipu dirinya sendiri.
Diri,
mana yang lebih engkau kenal? Dunia atau Tuhanmu yang telah menjanjikan
kehidupan yang lebih baik daripada dunia?
Tulisan
ini adalah bentuk perenungan pribadi dan catatan yang semoga suatu hari nanti,
jika pribadi tergelincir pada kekeliruan seperti diatas, dapat mengingatkan
kembali pada apa yang seharusnya di gigit dengan geraham kuat-kuat.
“Ya
Allah… sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku dengan kedzoliman yang teramat
banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, maka ampunilah
aku dengan ampunan darimu, dan kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha
Pengampun Maha penyayang” [Shahih Bukhari 834, 6326, 7387, 7388]
Minggu, 23 Februari 2014
JALAN
"Lalu...
Entah akan kembali atau harus pergi
Jantungku seperti bukan milikku lagi
Kesana kemari melompat lompat membuatku berkeringat
Bukan tentang apa yang kutinggal pergi atau apa yang membuatku harus kembali
Tapi jalan yang kulalui
Disana aku melihat batas kita
jika kumenoleh ke jauh pantai
Di jalan pula
Aku harus malu pada apa yang diriku tak tahu
Dan aku kehilangan tempat dimana itu bukan salahku
Tapi baru kali ini semua bisa kujadikan kenangan
Lalu kubisa pejamkan mata hingga sampai tujuan
Aku merebahkan diri tanpa beban
Dan jantungku, dia seperti diriku...
Lup Dup Lup Dup pada tempatnya
Meski aku merasa bersalah telah meninggalkan luka padanya
Perjalanan kita cukuplah sebatas menengok pantai di bawah langitnya."
untuk yang ingin sekali aku membaca apa yang kutulis ini, lihatlah,,, begini aku melihat jalan kita yang indah, kita berdua sama sama menyukai langit dan lautan itu dalam pandangan kita sendiri. Kulihat langit itu luas dan tak terhingga, kulihat laut itu terhampar tak berujung, kau menyimpulkannya dengan kata Indah.
Entah kapan dan atas alasan apa kecuali telah ditakdirkan-Nya, suratku pada jalan semoga kau membaca. ^^
Entah akan kembali atau harus pergi
Jantungku seperti bukan milikku lagi
Kesana kemari melompat lompat membuatku berkeringat
Bukan tentang apa yang kutinggal pergi atau apa yang membuatku harus kembali
Tapi jalan yang kulalui
Disana aku melihat batas kita
jika kumenoleh ke jauh pantai
Di jalan pula
Aku harus malu pada apa yang diriku tak tahu
Dan aku kehilangan tempat dimana itu bukan salahku
Tapi baru kali ini semua bisa kujadikan kenangan
Lalu kubisa pejamkan mata hingga sampai tujuan
Aku merebahkan diri tanpa beban
Dan jantungku, dia seperti diriku...
Lup Dup Lup Dup pada tempatnya
Meski aku merasa bersalah telah meninggalkan luka padanya
Perjalanan kita cukuplah sebatas menengok pantai di bawah langitnya."
untuk yang ingin sekali aku membaca apa yang kutulis ini, lihatlah,,, begini aku melihat jalan kita yang indah, kita berdua sama sama menyukai langit dan lautan itu dalam pandangan kita sendiri. Kulihat langit itu luas dan tak terhingga, kulihat laut itu terhampar tak berujung, kau menyimpulkannya dengan kata Indah.
Entah kapan dan atas alasan apa kecuali telah ditakdirkan-Nya, suratku pada jalan semoga kau membaca. ^^
Kamis, 05 September 2013
Kau Itu Siapa???
Kau itu gunug atau bumi? kadang mudah terhampar, kadang bersusah tuk di tapak.
Kau itu bagaimana?
Berdiri berikan jalan
lambai tangan tak beri harapan
Kau itu...
Tunggu dulu
Biar sebentar aku rasa atau kira,
apakah kau berjalan ataukah gentanyangan
Kau itu apa yang baru saja kau cabik?
Sebongkah kau bilang?
Ini segenggam, malah hanya itu yang aku punya.
Kau bilang kau tak tahu?
Lalu siapa yang tahu?
Hatiku?
Hatimu tidak?
Yang benar saja...
Samudera pandang terlanjur kuterjang
Inikah rasa menangis akibat tenggelam
Kululuhkan sejenak tahan
kelupasi setiap tiang-tiang yang dulu kupancang.
Kututup saja kali ini
Tapi Kau itu, Siapa?
Kalau sudah kutemukan mungkin,
lepaslah jeruji berkarat
Tapi kapan...
Kau itu siapa???
Kau itu bagaimana?
Berdiri berikan jalan
lambai tangan tak beri harapan
Kau itu...
Tunggu dulu
Biar sebentar aku rasa atau kira,
apakah kau berjalan ataukah gentanyangan
Kau itu apa yang baru saja kau cabik?
Sebongkah kau bilang?
Ini segenggam, malah hanya itu yang aku punya.
Kau bilang kau tak tahu?
Lalu siapa yang tahu?
Hatiku?
Hatimu tidak?
Yang benar saja...
Samudera pandang terlanjur kuterjang
Inikah rasa menangis akibat tenggelam
Kululuhkan sejenak tahan
kelupasi setiap tiang-tiang yang dulu kupancang.
Kututup saja kali ini
Tapi Kau itu, Siapa?
Kalau sudah kutemukan mungkin,
lepaslah jeruji berkarat
Tapi kapan...
Kau itu siapa???
Jumat, 01 Maret 2013
PROLOG(ue)
Ibarat novel, hari-hari kuliah juga punya tahapan episode
yang kian hari kian menuju klimaksnya. Minggu ini anggap saja bagian dari
sebuah prolog dari kisah perjalanan semester empat ke depan.
Sebelum hari-hari yang membutuhkan “survive” extra datang,
aku ingin menyemangati diri sendiri lewat prolog ini, untuk tidak malas bahkan
tertarik untuk membaca(alias melewati) hari demi hari ke depan…
Oke… PROLOG (UE)
Seperti biasa, syarat buat ikutan kuliah tiap semesternya
musti KRS-an dan cari kelas, berhubung aku kuliahnya sistem paketan nih
ceritanya, jadi mau gak mau harus ikut alur mata kuliah yang harus aku ambil
tiap semesternya, ada sih yang boleh diambil di luar paket (kayak pake hemat
aja), Cuma aku lebih suka tepat waktu dan tidak terburu-buru (muahaha, ngeles).
Jadi ceritanya, buat semester ini yang wajib diambil itu 21 sks, sedikit bagi
sodara-sodara yang kuliahnya gak ada ngelab, buat yang di fak.Farmasi nih atau
fak lain yang 1 sks praktikumnya sebanding dengan 2 sks kuliahnya, ini bikin
ngilu kepala sodara-sodara, dan lebih membuat krik krik adalah praktikum nya 10
sks, jadi waktu bergelimang di kampus sama dengan ambil 31 sks. (gak lucu)
Hari senin…
Jam Sembilan pagi udah stand by nih ceritanya buat menyambut
mikro-Imuno-Parasitologi, 4 sks kuliah, 1 sks praktikum, prolog dari si
Mikro-imuno-parasitologi ini,
“mikroorganisme itu apa aja sih macemnya, yang mana sih yang
patogen atau non-patogen? Gimana bisa sih si makhluk imyut ini menginfeksi
tubuh kita? Trus apa sih respons tubuh kita dalam menyambut kehadirannya???” –OK,
tertarik—
Abis itu jam 11-12.30 break sholat n makan (dan mengurusi
kesibukan lainnya yang tidak kalah menguji kesabaran)
Jam 13.00 teeeeet kemaren masih responsi nih buat praktikum,
3,5 jam duduk di atas kursi tanpa sandaran mendengarkan dosen mendongeng
tentang KLT, Spektrofotometri UV-Vis dan sahabat2nya itu ternyata efektif
sekali mempercepat ngantuk daripada sedativum, dan juga bikin tulang remuk,
selama 3,5 jam itu si ANALISIS FARMASI I (masih ada yang ke-2 kok) itu
berprolog…
“Quality control, Quality Assurance, bio availability, bio
equivalency, research and development, Active pharmaceutical ingredient, HPLC,
KLT, Spektrofotometri UV-Vis could be summarized into one word, PHARMACIST” –MONG—melting—proud—nervous—
Pulang dengan sedikit rasa bangga menjadi calon orang yang
sangat berpengaruh besar dalam terapi sebuah penyakit, tapi juga dengan rasa
khawatir, Can I make it???
Hari Selasa…
Berhubung matakuliahnya sama kaya hari senin, jadi yang di
bahas –idem—
Cuma lucunya, di praktikum mikro-imuno-parasitologi itu main
sama yang namanya bakteri, dicuil-cuil, diwarnai, di intip-intip pake
mikroskop, sedikit khawatir terkontaminasi -_-‘’
Hari Rabu…
Setelah ketiga kalinya berturut-turut tiap semester ketemu
sama yang namanya mata kuliah PRESKRIPSI, berhubung udah yang ketiga kalinya,
jadi namanya juga PRESKRIPSI III. Masih ada yang mengira ini mata kulaih
artinya SEBELUM SKRIPSI gak??? Jangan salah paham sodara-sodara, ini bukan
berarti saya udah mau skripsian, preskripsi disini adalah bahasa serapan dari
bahasa inggris PRESCRIPTION yang artinya RESEP, ketipu yaaa? :D
Si Sohib PRESKRIPSI III ini memulai prolognya hampir mirip
sama dengan yang kemaren2,
“Bagaimana seorang farmasis mengolah suatu resep mulai dari diterima dari
pasien sampai di serahkan lagi ke pasien dalam bentuk sediaan obat, apakah
obatnya sudah benar dalam proses peracikannya, apakah terjamin stabilitasnya? Apakah
terjamin kualitasnya sampai diminum oleh pasien? Apakah terbungkus dalam bentuk
yang meyakinkan? Apakah dan apakah… semua diperiksa, setiap kesalahan mendapat
nilai minus.”(yang bisa-bisa membuat nilai kamu se absolute donut).
Abis mojok sama si PRESKRIPSI III di lantai dua, jam satu
musti siap-siap ketemu dosen-dosen hebat dari departemen KIMIA FARMASI buat
mata kuliah KIMIA SINTESIS. Sebenarnya, si KIMIA SINTESIS ini anaknya si tuan KIMIA
ORGANIK I dan nyonya KIMIA ORGANIK II, melahirkan mata kuliah baru yang isinya
nurun dari bapak sama emaknya. Cuma buat si anak, kita gak pake teori lagi,
langsung TO THE LAB.
Ketemu sama “DOSWAL gueh” si Prof yang terkenal galak padahal
lebih mirip nenek ngomong sama cucunya, keliatan kolot tapi perhatian bweud,si
KIMSIN dan pasukannya berprolog…
“Mau tidak mau, suka tidak suka, buat menunjang kebutuhanmu
bisa ngulek-ngulek sediaan obat, melintiri kandungan senyawa aktifnya pake
alat-alat HIGH-Tech, lu lu pada musti nge-Lab sama alat-alat itu, tau cara aman
main sama alat-alat LAB, tau metode apa aja yang bisa dipake buat test pake
alat-alat semacam Kromatografi dan sahabat-sahabatnya, kalo ga gitu, bukan
Farmasis namanya” –mbongkari si tuan KIMOR I dan nyonya KIMOR II “LAGI”—
Hari Kamis…
-gombal ala Farmasi Fisik Edition-
Jadi ceritanya mulai jam 08.00 sampe jam 13.00 giliran si
Farm.Fis ini yang berprolog, berhubung ini mata kuliah menguasai sehari penuh,
prolognya agak-agak panjang dan…
“Manusia dan Karbon… dua makhluk yang sama-sama dilihat
diniali dari proses pengolahnnya.
Karbon adalah senyawa yang memiliki tiga bentukan, yaitu
arang, grafit, dan intan. Bicara masalah intan dan arang, keduanya sama-sama berbahan
dasar karbon, tapi lihatlah nilai ekonomisnya, lihatlah bagaimana manusia
memperlakukan keduanya? Berbeda bukan? Yang satu lebih dicari dan diberi harga
mahal karena keindahannya dan kemampuannya yang luar biasa, intan, dengan
proses pembuatan yang membutuhkan waktu lama, tempaan demi tempaan, dalam temperature
yang tinggi, menghasilkan konsistensi yang kuat, berkilau, dan mampu memotong
baja. Arang, dihasilkan dari pembakaran tak sempurna, banyak dimana-mana, cepat
mendapatkannya, tapi harganya…??? Begitu pula manusia, pilihlah salah satu
bentuk yang kita inginkan, Arang atau Intan?” –eeaaa—
Hari Jum’at…
SIMPLISIA DAY, si farmakognosi menambah goresan pelangi
dalam wahana farmasi :D
Si Farmakognosi ini berprolog…
“Tuhan menciptakan Gen dalam tubuh manusia dengan kemampuan
tidak dapat rusak meski telah berbentuk fosil, setiap manusia punya karakteristik
masing-masing yang bisa di kenali oleh orang di sekitarnya. Kita nih sebagai
farmasis, yang hidup di sekitar banyak tumbuhan berkhasiat, harus hapal juga
sama karateristik dan silsilah tumbuhan mulai dari apakah dia punya bulu di
ketiak daun, silsilah keluarga berikut nenek moyangnya, sampe yang namanya ciri-ciri
anatominya. Jadi kalo diaduk-aduk sama tumbuhan laen, kita bisa liat yang mana
yang sodaraan, yang mana yang punya tepung, yang mana yang baunya wangi, sampe yang
berasa pait to the max bisa ketahuan. LUAR BIASA. Dan jangan berputus asa
dengan masa depan jamu dan herbal di Indonesia, Herbal medicine bisa saja
diterapkan di Indonesia dengan kekayaan SDA nya yang luar biasa, cumaaa gimana
caranya nih si farmasis membujuk-bujuk seantero-Indoneisa yakin bahwa pengobatan
herbal itu juga menjanjikan bahkan jauh lebih aman J”
Harusnya, hari ngampus berakhir jam sebelas setelah kuliah
FArmakognosi, cumaaaaa I couldn’t describe what I have done after that, it’s
too too too menggeramkan (aaapaaa coba??!! -_-!)
Hingga akhirnya kepulangan ke kos sampai jam 18.00 sore, kalo
udah begitu jangan dekat-dekat saya, bisa-bisa aromanya ngalah-ngalahin Asam
Asetat, bhahahaha. :D
Okeee. Itulah MINGGU PROLOG(UE) kuliah semester IV di
fakultas farmasi Universitas Airlangga tercinta.
Before My Hectic day is Coming, I gotta “manufacturing” a
ton of SPIRIT.
Kamis, 21 Februari 2013
One Day Special "Jum'at"
tik tok tik tok....
suara ketukan bolpoint yang sedang berkonsentrasi dengan si Empunya yang lagi sibuk browsing-an
Pengen Sharing sesuatu yang pantas di share selain kegalauan hati #eeeaaa
check it out!!!
One Day Special
selama berpuluh2 tahun aku hidup (yaelah, baru juga 20 tahun lebih 3 bulan) aku baru tau, ada satu hari dimana Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam meriwayatkan keistimewaannya. ada beberapa ibadah yang di khususkan dan atau mendapat "point" lebih di hari ini, here is JUM'AT MUBAAROK
buktinya???
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya diantara hari yang paling afdhol bagi kalian adalah hari jum'at, Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan,dan pada hari itu akan ditiupkan sangkakala (kiamat), oleh karena itu perbanyaklah membaca sholawat pada hari jum'at, karena sholawat kalian akan disampaikan padaku". [SHAHIH. HR Abu Daud 1047, An Nasaa-i 3/91, Ibnu Majah 1636, Ahmad 4/8, Ad Darimi 1/369 Ibnu Khuzaimah 16, Al Hakim 1/278, Al Baihaqi 3/248].
1. jadi yang pertama, MEMBACA SURAH AS-SAJDAH DAN AL INSAN DI WAKTU SHOLAT SHUBUH KITA.
Ketika shalat Shubuh di hari Jum’at dianjurkan membaca Surat As Sajdah dan Surat Al Insan.
Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.”
(HR. Muslim)
2. truuus, ada lagi... MANDI JUM'AT
Mandi jum’at ini menurut jumhur (mayoritas) ulama, hukumnya adalah sunnah (bukan wajib). Di antara alasannya adalah dalil, “Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhol.” (HR. An Nasai, At Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih).
Al Bahuti Al Hambali mengatakan, “Awal mandi Jum’at adalah ketika terbit fajar dan tidak boleh sebelumnya. Namun yang paling afdhol adalah ketika hendak berangkat shalat Jum’at. Inilah yang lebih mendekati maksud.” Imam Nawawi menyebutkan, “Jika seseorang mandi setelah terbit fajar (Shubuh), mandi Jum’atnya sah menurut ulama Syafi’iyah dan mayoritas ulama.”
Di antara keutamaan mandi jum’at disebutkan dalam hadits, “Barang siapa berwudhu’ kemudian menyempurnakan wudhu’nya lalu mendatangi shalat Jum’at, lalu dia mendekat, mendengarkan serta berdiam diri (untuk menyimak khutbah), maka akan diampuni dosa-dosanya di antara hari itu sampai Jum’at (berikutnya) dan ditambah tiga hari setelah itu. Barang siapa yang bermain kerikil, maka ia telah melakukan perbuatan sia-sia.”(HR. Muslim)
3. Emmm, apa lagi ya....BANYAK BERSHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM
"Sesungguhnya salah satu dari hari kalian yg utama adalah hari jum'at, padanya Adam diciptakan, padanya dia dicabut nyawanya, padanya ditiupkan sangkakala, padanya kematian umum (hari kiamat), maka pada hari itu perbanyaklah shalawat kepadaku karena shalawat kalian ditampakkan kepadaku", Mereka bertanya,"Bagaimana shalawat kami ditampakkan kepadamu sementara engkau telah menjadi tulang yang lapuk?". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab,"Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi bumi untuk memakan jasad kami (para Nabi)". [SHAHIH. HR. Abu Daud, An Nasa-i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Di shahihkan oleh Al Albani dlm Shahih Targhib wat Tarhib II/696-14, jilid II hal 130].
4. then... MEMBACA SURAH AL-KAHFI
Dari Abu Sa'id Al Khudri, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Barang siapa membaca surat Al Kahfi pada hari jum'at, akan diberikan cahaya diantara dua jum'at". [Hasan Shahih. HR. Al Hakim 2/368,Al Baihaqi 3/249, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Irwa'ul Ghalil no. 626, juga ada riwayat lain yang menyebutkan di baca pada malam jum'at, oleh Imam Ad Darimi dengan sanad
yang mauquf shahih].
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda, “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada hadits yang menyebutkan tentang kapan waktu mustajab di hari Jum’at yang dimaksud. Hadits tersebut adalah dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Waktu siang di hari Jum’at ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘Azza wa Jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘Azza wa Jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.” (HR. Abu Daud). Kata Syaikh Musthofa, “Walaupun sanadnya shahih, namun hadits tersebut memiliki ‘illah (cacat).”
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah berkata, “Sudah sepantasnya seorang muslim berusaha untuk memperbanyak do’a di hari Jum’at di waktu-waktu yang ada secara umum.” (Lihat Fiqh Ad Du’a, hal. 46-48).
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah berkata, “Sudah sepantasnya seorang muslim berusaha untuk memperbanyak do’a di hari Jum’at di waktu-waktu yang ada secara umum.” (Lihat Fiqh Ad Du’a, hal. 46-48).
Senin, 14 Januari 2013
edisi "KE to the PO"
Kadang KEPO itu tidak selamanya buruk kok. hehehe.
Baru selesai ujian nih, langsung semua mua di cek, dari email, fesbuk, tweet, dan akun sosmed yang lain.
Biasanya saat hari-hari sibuk dan penuh dengan jadwal padat, yang sempat saya lihat hanya notif yang penting-penting aja, timeline jarang diplototin, bahkan lebih milih gaming dari pada chit-chat sama teman2 di sos net.
Nah berhubung sekarang lagi jadi pengangguran semalam, hampir semua akun yang saya rindukan saya buka satu persatu, hihihi.
Pertama, akun fesbuk punya sahabat saya yang jarang banget dibuka, update terakhir yang dia tulis, seperti ini : "Apa kabar iman hari ini? :) "
Secara spontan, sistem syaraf pusat memberi komando untuk mengeluarkan respons pada pertanyaan yang diakhiri dengan emotikon senyum itu, dalam hati "aku sedang sakit :("
Pertanyaan itu sering dilontarkannya tiba-tiba lewat pesan singkat di hape saat kita sudah lama tidak berkomuniaksi karena kesibukan masing-masing. Dia adalah salah seorang sahabat terbaik sepanjang masa, meski dari luar dia lebih terlihat seperti sales girl yang pinter banget ngoceh ketimbang terlihat sebagai seorang akhwat yang kalem dan penuh kelembutan, tapi saya yang tahu seperti apa keteguhannya mempertahankan kebanaran pada prinsipnya, saya yang tahu, hanya dia dari sekian banyak akhwat di muka bumi ini yang dapat saya rasakan ketulusannya saat bertanya, "Fina, apakabar iman hari ini?" "Fina, aku kangen kamu" "Fina, kapan kita ketemu?"
Sahabatku, pohon akan segera tumbang jika tak ada tanah sebagai penopang. Sahabatku, apakabar???
Kedua, akun seseorang yang sangat saya kagumi karena keluasan ilmunya, dalam akunnya dia menulis sebuah kutipan :"Jangan malas"
Dia adalah salah seorang yang memotivasi saya secara tidak langsung untuk terus belajar ilmu dien, meski tidak bisa sehebat dia, paling tidak saya harus melakukan yang terbaik, untuk ukuran seorang yang sudah tahfidz, yang sudah hafal ratusan hadits, yang diberi kesempatan belajar di negeri Rosululloh shollallahu 'alaihi wasallam, dia tidak butuh banyak kalimat untuk menegaskan akar kesuksesannya, hanya "JANGAN MALAS" itu sebabnya saya juga menempel dalam jidat saya secara abstrak kata-kata itu. jangan malas ya Finaaa....!!! buat yang disana, yang hanya saya tau namanya, sorry ya saya kepoin. semoga kalimatmu yang singkat itu tidak hanya bermanfaat bagi saya. gomapseupnida!!!
Ketiga adalah teman SMA saya yang dulunya sama-sama ngaji dengan saya, dulu kami sempat punya hubungan dekat dan sering berbagi tentang ilmu agama, qodarullah... saya dan teman-teman yang lain harus keluar kota untuk kuliah, semntara dia tetap tinggal di kota kami. Dulu, kita sering bercanda tentang foto perempuan yang mudah sekali nemplok di dinding sos net, di dunia maya mereka mengupdate dengan segala pose, kita bilang "wah, jangan sampai ya, hijab masih tidak bisa melindungi kita dari pandangan pria asing (begitu singkatnya, mengenai obrolan panjang kita tentang bagaimana harus bersikap di dunia maya). Awalnya, dia bilang dia kesepian dan kekurangan teman berbagi, awalnya juga dia sering menghubungi saya, awalnya juga saya sering tetap berbagi dengannya. tapi lama kelamaan, kesibukan menghampiri dari berbagai sisi, mungkin ini juga bagian dari kesalahan diri pribadi.
Akunnya sudah berubah total, dari yang dulu hanya berfotokan bunga atau animasi, kini ada dua manusia, wanita dan laki-laki. statusnya berubah total, dari yang dulu berbau hadits, nasihat penyejuk hati, tautan ceramah agama, kini berganti kalimat-kalimat rindu pada nafsu, untaian-untaian ketidak sabaran menanti yang halal, catatan yang dulu selalu berisi semangat untuk terus berjuang menapaki menara iman, kini terhapuskan oleh berbaris-baris puisi cinta.
--Saya tidak menyalahkan orang yang jatuh cinta, bahkan saat saya menulis posting ini pun saya sedang jatuh cinta pada banyak hal, tapi... saya masih memilih kata TAPI untuk jatuh cinta pada laki-laki dan berkoar koar tentang cinta yang tak pernah terjadi itu, yaa tidak pernah terjadi cinta pada sesuatu yang tidak berlandaskan cinta-Nya. tidak ada bagi saya. sebelum saya menikah, meski harus sempat menyukai laki-laki, saya tidak akan menyebutnya cinta, dibilang suka mungkin iya, disebut nafsu pasti iya.--
Melihatnya, membuat saya mendapat pelajaran berharga secara nyata, bagaimana akibatnya jika hidayah tak diajaga, bagaimana hidup tanpa penopang dalam beriabdah kepada-Nya, bagaimana memperturuti hawa nafsu, bagaimana dan bagaimana. Mungki memang saat ini saya sedang tidak jatuh pada cinta buta, tapi siapa tahu saya telah jatuh pada aktivitas buta, buta makna, buta pahala, buta ikhlas. Mungkin nafsu tidak mengajak saya untuk bercinta, tapi siapa yang tahu nafsu sudah mengajak saya untuk malas, tidak peduli, dan sebagainya, Mungkin hidayah tidak hilang dari saya tersebabkan jatuh cinta, tapi mungkin saja hidayah hilang bersama hilangnya amalan-amalan sunnah, bersama pupusnya muhasabah, bersama sederet rantai jenuh beribadah. Hidayah itu,,, HARUS DIJAGA!!!!
untuk temanku, semoga kau segera menemukan penopang, semoga Allah melindungi kita diatas rahmat-Nya dan ampunan-Nya. aamiin.
Haaaah, kepo kali ini, banyak memberi arti bagi perbaikan.
_Back to My profile_LOG OUT_ DISCONNECT_Shut down_ Tutup Lepi_ merenung diatas bed bersama Spongebob.
Langganan:
Postingan (Atom)