Senin, 14 Januari 2013

edisi "KE to the PO"


Kadang KEPO itu tidak selamanya buruk kok. hehehe.
Baru selesai ujian nih, langsung semua mua di cek, dari email, fesbuk, tweet, dan akun sosmed yang lain.
Biasanya saat hari-hari sibuk dan penuh dengan jadwal padat, yang sempat saya lihat hanya notif yang penting-penting aja, timeline jarang diplototin, bahkan lebih milih gaming dari pada chit-chat sama teman2 di sos net.

Nah berhubung sekarang lagi jadi pengangguran semalam, hampir semua akun yang saya rindukan saya buka satu persatu, hihihi.

Pertama, akun fesbuk punya sahabat saya yang jarang banget dibuka, update terakhir yang dia tulis, seperti ini : "Apa kabar iman hari ini? :) "

Secara spontan, sistem syaraf pusat memberi komando untuk mengeluarkan respons pada pertanyaan yang diakhiri dengan emotikon senyum itu, dalam hati "aku sedang sakit :("

Pertanyaan itu sering dilontarkannya tiba-tiba lewat pesan singkat di hape saat kita sudah lama tidak berkomuniaksi karena kesibukan masing-masing. Dia adalah salah seorang sahabat terbaik sepanjang masa, meski dari luar dia lebih terlihat seperti sales girl yang pinter banget ngoceh ketimbang terlihat sebagai seorang akhwat yang kalem dan penuh kelembutan, tapi saya yang tahu seperti apa keteguhannya mempertahankan kebanaran pada prinsipnya, saya yang tahu, hanya dia dari sekian banyak akhwat di muka bumi ini yang dapat saya rasakan ketulusannya saat bertanya, "Fina, apakabar iman hari ini?" "Fina, aku kangen kamu" "Fina, kapan kita ketemu?"
Sahabatku, pohon akan segera tumbang jika tak ada tanah sebagai penopang. Sahabatku, apakabar???

Kedua, akun seseorang yang sangat saya kagumi karena keluasan ilmunya, dalam akunnya dia menulis sebuah kutipan :"Jangan malas"

Dia adalah salah seorang yang memotivasi saya secara tidak langsung untuk terus belajar ilmu dien, meski tidak bisa sehebat dia, paling tidak saya harus melakukan yang terbaik, untuk ukuran seorang yang sudah tahfidz, yang sudah hafal ratusan hadits, yang diberi kesempatan belajar di negeri Rosululloh shollallahu 'alaihi wasallam, dia tidak butuh banyak kalimat untuk menegaskan akar kesuksesannya, hanya "JANGAN MALAS" itu sebabnya saya juga menempel dalam jidat saya secara abstrak kata-kata itu. jangan malas ya Finaaa....!!! buat yang disana, yang hanya saya tau namanya, sorry ya saya kepoin. semoga kalimatmu yang singkat itu tidak hanya bermanfaat bagi saya. gomapseupnida!!!

Ketiga adalah teman SMA saya yang dulunya sama-sama ngaji dengan saya, dulu kami sempat punya hubungan dekat dan sering berbagi tentang ilmu agama, qodarullah... saya dan teman-teman yang lain harus keluar kota untuk kuliah, semntara dia tetap tinggal di kota kami. Dulu, kita sering bercanda tentang foto perempuan yang mudah sekali nemplok di dinding sos net, di dunia maya mereka mengupdate dengan segala pose, kita bilang "wah, jangan sampai ya, hijab masih tidak bisa melindungi kita dari pandangan pria asing (begitu singkatnya, mengenai obrolan panjang kita tentang bagaimana harus bersikap di dunia maya). Awalnya, dia bilang dia kesepian dan kekurangan teman berbagi, awalnya juga dia sering menghubungi saya, awalnya juga saya sering tetap berbagi dengannya. tapi lama kelamaan, kesibukan menghampiri dari berbagai sisi, mungkin ini juga bagian dari kesalahan diri pribadi.

Akunnya sudah berubah total, dari yang dulu hanya berfotokan bunga atau animasi, kini ada dua manusia, wanita dan laki-laki. statusnya berubah total, dari yang dulu berbau hadits, nasihat penyejuk hati, tautan ceramah agama, kini berganti kalimat-kalimat rindu pada nafsu, untaian-untaian ketidak sabaran menanti yang halal, catatan yang dulu selalu berisi semangat untuk terus berjuang menapaki menara iman, kini terhapuskan oleh berbaris-baris puisi cinta.

--Saya tidak menyalahkan orang yang jatuh cinta, bahkan saat saya menulis posting ini pun saya sedang jatuh cinta pada banyak hal, tapi... saya masih memilih kata TAPI untuk jatuh cinta pada laki-laki dan berkoar koar tentang cinta yang tak pernah terjadi itu, yaa tidak pernah terjadi cinta pada sesuatu yang tidak berlandaskan cinta-Nya. tidak ada bagi saya. sebelum saya menikah, meski harus sempat menyukai laki-laki, saya tidak akan menyebutnya cinta, dibilang suka mungkin iya, disebut nafsu pasti iya.--

Melihatnya, membuat saya mendapat pelajaran berharga secara nyata, bagaimana akibatnya jika hidayah tak diajaga, bagaimana hidup tanpa penopang dalam beriabdah kepada-Nya, bagaimana memperturuti hawa nafsu, bagaimana dan bagaimana. Mungki memang saat ini saya sedang tidak jatuh pada cinta buta, tapi siapa tahu saya telah jatuh pada aktivitas buta, buta makna, buta pahala, buta ikhlas. Mungkin nafsu tidak mengajak saya untuk bercinta, tapi siapa yang tahu nafsu sudah mengajak saya untuk malas, tidak peduli, dan sebagainya, Mungkin hidayah tidak hilang dari saya tersebabkan jatuh cinta, tapi mungkin saja hidayah hilang bersama hilangnya amalan-amalan sunnah, bersama pupusnya muhasabah, bersama sederet rantai jenuh beribadah. Hidayah itu,,, HARUS DIJAGA!!!!
untuk temanku, semoga kau segera menemukan penopang, semoga Allah melindungi kita diatas rahmat-Nya dan ampunan-Nya. aamiin.

Haaaah, kepo kali ini, banyak memberi arti bagi perbaikan.

_Back to My profile_LOG OUT_ DISCONNECT_Shut down_ Tutup Lepi_ merenung diatas bed bersama Spongebob.




1 komentar:

  1. heh, engkok mitak ikut di deskripsikan neng dinnak??
    selaku orang yang biasa menjadi korban "pembajakan" ello mad.

    BalasHapus