Seperti membuka lagi lembar diary yang berikutnya…
Apa kabar blogkuuu??? (dan para penggemarnya!!! :3)
Yattaaaa…. Akhirnya ada waktu untuk kembali menari bersama
imajinasi dan jemari…
Hmmm, setelah laaaaaama sekali kehilangan inspirasi,
sekarang sudah ada banyak sekali yang ingin terluapkan, berkat kepulangan ke
pulau garam di seberang sana…
Oh Madura…
Disana, matahari dan
teriknya masih saja setia,
Menambah aroma tropis
bersama angin di ujung pesisirnya.
Debu-debu yang ikut
melayang bersama lenggokan udara, meski membuat wajah kusam dan kumal…
Tetap saja aku menaruh
rindu yang mendalam.
Long weekend kemarin berbeda dengan yang ada sebelumnya,
banyak sekali ajakan ajakan dari luar yang berbisik agar aku tak diam di rumah
saja, berkemul hingga matahari tepat di atas kepala, atau hanya sekedar makan
dan makan dan makan dan… Makan!!!
GOES TO GRANDPA’S
VILLAGE,BLUEBERI (BLUMBUNGAN BELOK KIRI)!!!
HAHA…

Cukup sepersekian
detik saja aku dapat menangkap lega…
Menengadah ke atas
langit biru cerah mempesona
Lalu minum satu gelas
bersamamu di bawah rindang lahan sambil tertawa ria.
Ibu, jika saja aku tak
punya hari-hari sulit di Surabaya.
Mungkin aku tak akan
pernah punya rasa bahagia seperti ini setelahnya.
Jika saja aku tak
punya beban beban berat di luar sana,
Mungkik aku tak akan
pernah tahu seperti apa itu hidup bebas sekejap saja.
Aku tak pernah
menyesal melepas jemarimu dari pipiku
Aku tak pernah
menyesal tak dapat tidur sekamar lagi denganmu
Karena jarak dan
waktu, telah membuatku lebih merasakan siapakah seorang ibu bagiku.
Emak, bantal paling
empuk sejagad raya, pemandangan paling menyejukkan seantero dunia.
Emak, nimat Allah yang
sempurna.
Hari ini kita lupakan
sejenak bahaya rodamin B dalam sirup yang kita minum tadi berdua.
Hari ini kita lupakan
bahaya saos menjijikkan dalam bakso yang kita beli di laur sana.
Hari ini kita hanya
akan mengingat bahwa aku bersamamu, dan kau tak kesepian lagi.
Setelah lama sekali tidak mengayuh sepeda…
Go…!!! Keliling alun-alun kota dekat rumah terlihat lebih
memuaskan daripada makan Ice cream McDonald gratisan.
Dan yang paling tidak dapat tergantikan dari kepulangan ke
rumah adalah, Masakan emak dan ikan laut yang selalu tersaji dengan nikmatnya.
Surabaya tak pernah punya cumi gratis yang enak sekali rasanya seperti di
rumah, Surabaya tak pernah punya udang segar gratis yang gurih sekali dalam
balutan peyek, Surabya tak pernah punya penjual nasi yang bersedia memasakkan
keinginanku tanpa minta bayaran apa-apa. Hahaha, kalau sampai Surabaya punya itu
semua, dipastikan Indonesia telah menjada Negara terkaya dan tebaik hati di
dunia. :D
Adalah bara api
pengobar semangat di dalam dada.
Iya tak akan pernah
mati sekalipun hujan tiba.
Seperti api abadi yang
tertanam indah di dalamnya.
Haaah, nafas panjang dengan mudahnya keluar bersama senyuman
setelah empat hari kembali ke perkampungan, sepi namun tak pernah membosankan.
Rumah itu benar-benar surga nomor satu di dunia, bantal dan kasurnya terasa
lembuuuuut sekali, dan sepoi anginnya, lebih aku nikmati daripada AC di RK tiga
dua (Yang tiap 30 menit sekali Mati OTOMATIS)
Empat hari berlalu, Saatnya kembali menyapa Suramadu dan
berkata, “Aku akan kembali, untuk waktu yang dekat setelah ini… Tetaplah
berdiri kokok di atas selat mungil ini. Daa!!”
SURABAYA, aku siap menerima seranganmu dengan SIAGA
Fighting!!! ^^
heh mad, posting lo yang ini berhasil membuat gue geraaam,
BalasHapussemua tempat yang lo ceritakan itu rumah guee. :/
baru tau arek lancor juga bagian dari rumah LOEH mueheheh :p :D
Hapus