Minggu, 06 Mei 2012

TENTANG ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA TUHAN


TENTANG ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA TUHAN
Oleh    :  Ustadz Nur Yasin
Bismillah ini kajian kedua saya selama ada di Surabaya, hehehe. Tempatnya di wisma putri Thaybah. Pada tanggal 28 september 2011
Sebenarnya Allah telah menjelaskan panjang lebar di dalam beberapa Firman-Nya di dalam Al-Qur’an Al Kariim tentang manusia-manusia jahil yang tidak mengakui adanya Tuhan.
“Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka: "Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” QS. Ar-Ra’du : 5
“Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi) ?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin” QS. Qaaf : 3
“Dan mereka berkata: "Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru [1191]?" Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya.” QS. As-Sajdah : 10
Lalu Allah subhanahu wa ta’aala membantah bualan manusia-manusia yang terlena akan kehidupan dunia ini dalam friman-Nya yang terbagi dalam empat metode.
1.      Allah subhanahu wa ta’aala berargumentasi dengan penciptaan langit dan bumi serta benda-benda di antaranya. Yang semua itu menjadi saksi dan kesempurnaan ciptaan Allah .
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” QS. Al-Isra’ :99
Dari metode ini Allah subhanahu wa ta’aala mengajak manusia untuk merenung dan memikirkan tentang Penciptaan-Nya.
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Ahqaf : 33
2.      Allah subhanahu wa ta’aala berargumentasi bahwa Dzat yang menciptakan manusia pertama kali tentu lebih mampu untuk menciptakan manusia yang kedua kali (maksudnya di bangkitkan kembali)
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” QS. Al-Hajj : 5
“Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. Ar-Ruum : 27
Memang hanya Rahmat dari-Nya lah yang dapat  menetapkan hati kita, ummat islam, di atas agama yang haq ini dan tidak membiarkan kita buta akan kekuasaan dan kesempurnaan Pencipta kita, Allah ‘Azza Wa Jalla. Untuk metode ke tiga tdan keempat insyaAllah  menyusul di tulisan saya berikutnya yaaa, semoga bermanfaat!!! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar