TENTANG
ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA TUHAN
Oleh :
Ustadz Nur Yasin
Bismillah ini
kajian kedua saya selama ada di Surabaya, hehehe. Tempatnya di wisma putri
Thaybah. Pada tanggal 28 september 2011
Sebenarnya Allah
telah menjelaskan panjang lebar di dalam beberapa Firman-Nya di dalam Al-Qur’an
Al Kariim tentang manusia-manusia jahil yang tidak mengakui adanya Tuhan.
“Dan jika (ada
sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut mengherankan adalah ucapan mereka:
"Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan
(dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?" Orang-orang itulah yang kafir
kepada Tuhannya; dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya;
mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” QS. Ar-Ra’du : 5
“Apakah kami
setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi) ?, itu adalah
suatu pengembalian yang tidak mungkin” QS. Qaaf : 3
“Dan mereka
berkata: "Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami
benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru [1191]?"
Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya.” QS. As-Sajdah : 10
Lalu
Allah subhanahu wa ta’aala membantah bualan manusia-manusia yang terlena akan
kehidupan dunia ini dalam friman-Nya yang terbagi dalam empat metode.
1.
Allah subhanahu wa ta’aala
berargumentasi
dengan penciptaan langit dan bumi serta benda-benda di antaranya. Yang semua
itu menjadi saksi dan kesempurnaan ciptaan Allah .
“Maka apakah
mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa
aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” QS. Al-Isra’ :99
Dari
metode ini Allah subhanahu wa ta’aala mengajak manusia untuk merenung dan
memikirkan tentang Penciptaan-Nya.
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan
bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa
payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan)
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” QS. Al-Ahqaf : 33
2.
Allah subhanahu wa ta’aala
berargumentasi
bahwa Dzat yang menciptakan manusia pertama kali tentu lebih mampu untuk
menciptakan manusia yang kedua kali (maksudnya di bangkitkan kembali)
“Hai manusia,
jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah)
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur)
kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
(adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang indah.” QS. Al-Hajj : 5
“Dan Dialah yang
menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya
kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan
bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” QS. Ar-Ruum : 27
Memang
hanya Rahmat dari-Nya lah yang dapat
menetapkan hati kita, ummat islam, di atas agama yang haq ini dan tidak
membiarkan kita buta akan kekuasaan dan kesempurnaan Pencipta kita, Allah ‘Azza
Wa Jalla. Untuk metode ke tiga tdan keempat insyaAllah menyusul di tulisan saya berikutnya yaaa,
semoga bermanfaat!!! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar