Rabu, 07 Maret 2012

Why Pharmacy should be


Pengalaman baru sebagaia mahasiswa farmasi itu adalah ketika ditanya oleh sesorang sedang kuliah di jurusan apa. Lalu saya menjawab di jurusan farmasi, dalam benak mereka atau tak jarang juga terucap langsung, saya akan menghadapi ujian besar dan kemelaratan layaknya paceklik selama masa studi saya, katanya farmasi itu kulahnya lama, sulit, dan prospeknya juga gak jauh2 dari kerja di apotek nungguin orang cari bodrexin -_-
Fufufufuf, malangnya saya saat mendengar komentar mereka, atau kalau tidak dengan komentar horror macam di atas, anda akan mendapati komentar bahwa pasti anda adalah orang yang hebat bisa  masuk (dan bertahan) di fakultas yang luar biasa (menyiksanya) itu.
Nah itu komentar yang kadang bikin saya bangga tapi kadang juga bikin saya garuk2 dinding kamar.
Tapi setelah melalui satu semester saja dan sekarang sudah memasuki wahana semester 2, saya mulai tahu arti keberadaan seorang farmassis dan kenapa jurusan ini layak saya pertahankan.
Pertama, karena ini memang pilihan saya dan do’a saya pada allah.
Saya anggap ini adlah nikmat yang haram hukumnya untuk di kufuri (ahahahaha)
Yang kedua, bagaimana bias saya meninggalkan jrusan yang luar biasa kompleks dalam hal mata kuliahnya,
Sebagai bayangan nyata bagi anda, kuliah di jurusan yang hebat ini anda akan menjadi orang yang multitalenta, apa saja?
Di semester pertama anda menginjakkan kaki di hutan belantara farmasi ini anda akan menjumpai makhluk yang bernama matematika dan fisika.
Matematika anda harus di atas rata-rata, bagaimana tidak, kita di beri soal menghitung kadar alcohol menggunakan metode matriks. Menghitung rata2 efisiensi obat  dalam suatu sampel, dan sederet hal “menyenangkan lainnya” bersama matematika dan rumusnya sampai berlembar-lembar
Fisika di sini anda akan di beri kuliah mengenai termodinamika, cahaya, optic, fluida, dan kawan2 karib mereka. Di tambah praktikum mirip punya anak FSAINTEK . mulai dari berpacaran dengan oli, timbangan alias yang mereka sebut neraca, thermometer, teleskop, osiloskop, viscometer Oswald. Wawaaa, banyak deh, kalau pikiran awam anda masih bertanya2 untuk apa calon farmasist belajar fisika (seperti halnya saya saat masih di sma) jawaban anda akan terjawab saat anda mengunjungi pabrik pembuatan obat, hahahah. Di sana, obat dibuat dengan kecepatan mesin tertentu, suhu tertentu, pereaksi tertentu, dan teknologi mesin yang mampu menunjang keefisienan obat, kalau kita gak ngerti fisika, apalah yang akan kita lakukan pada semua instrument itu? So. Fisikaaaa, GARAP GAN!!!
Selain itu anda dituntut memiliki jiwa seni yang tinggi. Kenapa? Tau gak, apa sih definisi farmasi itu?
PARMACY is the art and science of preparing and dispensing medication and the provision of drug and related information to the public.
Mungkin sodara2 bertanya2 di sisi mananya nilai seni di bidang farmasi, mari saya tunjukkan.
Farmasi bekerja di bidang penyediaan bahan obat dan menyerahkannya kepada konsumen.  Obat dalam sediaan asli pada umumnya memiliki bentuk, rasa, dan warna yang tidak enak di lihat, hihi. Tapi karena seorang farmasis memliki jiwa seni yang sangat baik, mereka mengolah sediaan itu menjadi bentuk obat yang menarik paling tidak orang percaya bahwa obat itu akan memberi  efek kesembuhan bukan malah mematikan. Mulai dari penambahan senyawa lain hingga rasa obat yang begitu pahit berkurang, bentuk kemasan yang tidak menakutkan dan efisien, jenis sediaan yang beraneka ragam, ada yang gel, salep(semi solid), tablet, permen, syrup yang rasanya bermacam-macam, coba bayangkan kalo sang farmasis adalah orang yang kaku dan tidak sadar norma keindahan, anak2 akan lari terbirit2 saat harus minum obat demam atau batuk atau multivitamin, huufff leganya di dunia ini ada farmasis (bhahahaha).
Dan farmasis  gak kalah hebatnya dengan designer, kenapa?
Pernah anda membayangkan betapa rumitnya mempertahankan rumus senyawa kimia atau struktur suatu senyawa obat? Yang mereka itu akan sangat mudah beraksi dengan sinar matahari, suhu yang tidak sesuai, adanya air, atau mungkin tercampur dengan senyawa lainnya, oooohhh,,, tapi karena ketelitian mereka dan kelihaian mereka dalam mendesain sediaan obat hingga layak untuk dikonsumsi dengan tetap mempertahankan struktur senyawa obat, orang2 akan mendapat khasiat maksimal dari obat tersebut. Untuk mampu melakukan itu, seorang farmasisi harus benar2 mempelajari bidang kimia dalam hal kecepatan laju reaksi untuk mengetahui kapan obat mulai expired, suhu ruangan yang cocok, tekanan, tempat penyimpanan, dan syarat2 lainnya. Yes, FARMASIS IS THE EXPERT OF DRUGS.
Dan setelah saya berada di sini selama kurang lebih 7 bulan, kesimpulan untuk menjadi farmasis yang baik adalah anda tidak perlu memiliki otak jenius macam Einstein, cukup dengan kecerdasan rata2 atas minimal, dan yang paling banyak mendukung kesuksesan anda dalam bidang ini adalah ketekunan, keuletan, pantang menyerah,rasa  ingin tahu, kerapian, dan tidak cengeng. Cobalah hilangkan rasa melankolis anda saat hasil praktikum anda gagal atau anda memecahkan alat praktikum yang harganya berjeti2  hahahah. Selain itu kata pak dosen saya,” kuliah di farmasi itu sama halnya kamu di kawin paksa sama kimia” jadi intinya kamu harus mencintai kimia mau tidak mau dapat tidak dapat, ogah gak ogah atau kalau tidak hidupmu akan menderita selamanya, hahahaha. YES, I LOVE KIMIA. :P
SO, I PROUD TO BE FARMASIST 2016…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar