Selasa, 14 Februari 2012

kubisikkan kata mesra ini,, untukmu, sahabatku

telah berlalu waktu demi waktu mengikis usia di dunia. Semakin senja kehidupan ini, semakin banyak kutemui dunia dan kenyataannya. Bahwa dia adalah tempat persinggahan saja, pahwa dia adalah kelalaian bagi para pecintanya,  bahwa dia adalah penjara bagi kita.
telah berlalu hari-hari yang kita lewati dalam keremajaan diri, dalam kebodohan dan jauhnya kita dari celupan Allah. Lalu Dia Sang Pemberi Hidayah, Sang pemberi kesempatan, menggetarkan hati-hati yang tengah lelah. Meluluh lantahkan ketidak berdayaan kita. Dan mengembalikan kit menjadi hamba-Nya yang menyadari kedudukannya di dunia.
Sahabatku, dahulu, dikala kita bersama tertatih melewati jalan berliku,
Kau bersamaku dalam pencarian yang tak tentu.
Dalam kelelahan menghadapi dunia yang tak setuju, kau menyetujuiku.
Di saat wajah wajah menatapku penuh curiga, kau dengan senang hati menerimaku apa adanya.
Lalu, saat yang lain tak percaya bahwa aku mampu, kau dengan senyum beraroma syurga menatapku lalu berkata, Laa Takhaf Laa Tahzan, Innallaha Ma’anaa.
Kau selalu begitu, begitu lekat dalam setiap perjuanganku.
Hingga kau selalu berkata, suatu hari nanti, kita pasti mampu berkata pada dunia who I’m inside.!!!
Sahabatku, perjumpaan kita, persahabatan kita, perpisahan kita, cinta kita, rindu kita, adalah keringnya tinta dan terangkatnya pena lima puluh ribu tahun silam lamanya…
Lalu kenangan ini, tentang naifnya masa putih abu-abu, tentang cerita kita di jumat yang haru, adalah gelombang yang selalu menghantarkan impuls kerinduan dalam dadaku.
Aku membutuhkan  kalian duhai para penopangku, ibarat tanah yang gersang, ibarat tanah yang membutuhkan pohon-pohon rindang, agar tak goyah dan longsor di makan badai, aku membutuhkan kalian sebagai penopang hidayah yang Allah berikan, agar tak goyah hati ini di makan sengatan zaman dan duniaku yang penuh dengan kepalsuan.
Di sudut rasa yang terpendam, aku berharap do’a dari kalian.
Di ambang perjumpaan kita yang tak seindah dulu, kau tetap sahabatku hingga akhir zaman. Aku cinta kalian. :)

2 komentar:

  1. waduh mbak.. ini koq foto "unyu"2 nya di pajang begini. bisa bawa fitnah loh...

    BalasHapus
  2. Wooaaah.. iya2 sudah saya hapus, ini sisa2 jaman dulu, lupa. jazakumullah khoiro =n katsiiir

    BalasHapus