Sabtu, 25 Februari 2012

PEMUDA YANG BERKUALITAS

24 september 2011, sore saat aku akan bertemu dengan ukhti fillah yang kukenal dari pendaftaran les bahasa arab perdanaku. Awalnya ia mengajakku untuk bias datang kajian di ma’had Thaybah, namun karena halangan kendaraan aku tidak bisa ikut, Alhamdulillah ukhty ini baik sekali dan bersemangat sekali mengajakku ikut kajian,terbalaslah rasa rinduku untuk menuntut ilmu Allah.
Akhirnya kita bersepakat untuk bertemu di depan kampusku, saat kucari dimana ukhty yang baik hati itu di tempat kita menaruh janji, tidak ada pemandangan lain selain wanita bercadar di atas motor saat itu. Aku ragu, tapi yakin, dialah yang aku cari. Bertemulah aku dengan dia dan saudaraku lainnya di ma’had Thaybah. senang sekali rasanya aku bisa bertemu mereka yang terasingkan dan mereka yang juga berusaha berjalan di atas sunnah, meski pada awalnya, aku terkejut melihat kontrasnya penampilanku dengan penampilan mayoritas mereka, tidak ada yang bisa aku banggakan dari diriku di hadapan mereka,  hijab mereka dan kebiasaan mereka, yang dulu hanya kudengar dari radio dan kubaca dari majalah-majalah ahlus sunnah, kini tampil nyata di hadapanku, membuat aku merasa begitu kerdil, di hadapan Allah ‘azza wa jalla.
Dan mulailah perjalananku menuntut ilmu bersama mereka yang senantiasa menopangku.
Bismillah, ini adalah catatan kajiaku yang pertama di Surabaya bersama teman2 sunnah yang aku cintai.
Afwan lupa nama ustadznya,,  tentang PEMUDA YANG BERKUALITA
beberapa keistimewaan pemuda di zaman Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam
ü  ali Bin Abu Thalib Radhiallahu ‘anha telah membunuh seorang pemuka kafir di perang badar pada usianya 20 th.
ü  ‘Arsy allah pernah bergetar karena kematian seorang pemuda yaitu Sa’ad bin Mu’adz radhiallahu ‘anha
ü  Yang di perintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an al Karim adalah seorang pemuda yang bernama Zaid bin Tsabit Al- Anshori pada masa khalifah Usman Bin Affan Radhiyallahu ‘anha

Penyebab keutamaan seorang pemuda di zaman Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah karena pengajaran langsung dari beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam membetuk karakter seorang pemuda, dan orang tuanya lah yang berperan dalam membawanya pada kebaikan, untuk menjadi pemuda yang kuat dalam keimanannya.
Setan tak pernah berhenti  menepati janjinya , ia konsisten dalam menggoda manusia, sedang manusia terkadang beristirahat dari menjalankan ketaatan.
Pemuda yang sukses adalah pemuda yang memiliki ilmu syariat, amat berbeda antara pemuda yang berilmu dan pemuda yang jahil.
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az zumar : 9)
Sebagai perumpamaan saja, kedudukan anjing yang berilmu (terlatih) dibedakan dengan kedudukan anjing yang tidak terlatih. Karena anjing yang terlatih hasil tangkapan (hasil buruan) nya di hukumi halal.
Imam Asy- Syafi’I berkata : Seorang pemuda di lihat dari dua kedudukan yakni ilmu dan ketaqwaannya. Jika tidak ada pada dirinya dari keduanya maka takbirilah 4 kali (karena sudah di anggap mati).
Pemuda yang berkualitas saat dirinya telah berilmu, mka selanjutnya ia harus mengajarkannya. Karena dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.”(QS. Ali Imron 104)
Setelah berilmu pula kita wajib bersabar atas ujian dari orang lain.
“Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.”(QS. Luqman 17)
Lalu selalu mentaati perintah Allah ‘Azza a Jalla dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang paling utama mengerjakan perintah Allah ‘Azza Wa Jalla dan paling pertama menjauhi larangan-Nya adalah seorang muslim.
Seorang pemua juga membutuhkan tazkiyatun Nafs , bagaimana ia membersihak hati dan dirinya dari apa-apa yang berbau maksiat.
Dan alangkah seharusnya seorang pemuda menjaga pergaulannya.
“ Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara : (1) waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) waktu sehatmu sebelum datang watu sehatmu (3)masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu (4) masa luangmu sebelum datang masa sibukmu (5) hidupmu sebelum dating kematianmu” [HR. Al Hakim dalam mustadroknya, di katakana oleh Adz-Dzahabi dalam At- Talkhis berdasarkan syarat Bukhori Muslim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al- albani dalam Al-Jami’ Ash- Shoghir]
Semoga bermanfaat untukmu wahai para pemuda ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar